Mikamoney.com– Setiap perusahaan memiliki cara tersendiri dalam membangun corporate culture. Dalam artikel ini akan diungkap tentang rahasia rekrutmen perusahaan multinasional
Secara garis besar rekrutmen perusahaan multinasional dibagi dalam dua kategori, yaitu konservatif dan liberal. Masing-masing pendekatan ini memiliki peluang keberhasilan yang sama besar
Pendekatan Konservatif : penampilan adalah bagian dari profesionalisme
Perusahaan yang dibangun dengan pendekatan budaya konservatif menuntut setiap karyawan untuk tampil formal. Dengan standar etika dan sopan-santunnya yang tinggi dan barangkali dengan sistem senioritas yang tegas
Perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan keuangan seperti perbankan, asuransi, investment banking banyak menerapkan budaya konservatif ini. Begitupun dengan jaringan hotel dan restoran kelas atas serta industri besar seperti otomotif. Biro hukum kelas atas juga termasuk dalam kategori ini
Kalau kalian melamar pekerjaan pada perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tersebut. Pastikan penampilan kalian selalu necis dengan jas dan dasi, sepatu harus di semir dan mengkilat. Mereka percaya penampilan bagian dari profesionalitas untuk menjaga kepercayaan klien
Selain penampilan, cara berbicara juga sangat menentukan. Perusahaan dibidang perbankan dan investasi membutuhkan orang yang bisa menyimpan rahasia. Karena mereka harus melindungi kepentingan nasabahnya, bagi mereka yang terlalu banyak bicara dan suka gossip, perbankan bukan tempat yang cocok
Perusahaan konservatif menganggap citra perusahaan adalah hal utama. Oleh karena itu mereka berusaha untuk terus membangun citra dengan menekankan perilaku yang baik oleh karyawan-karyawannya
Bank dan perusahaan asuransi menyukai karyawan yang tidak suka mengambil risiko dan tidak banyak bicara. Hotel dan restoran menyukai tipe karyawan yang ramah dan selalu tahu apa yang diinginkan tamu. Biro hukum menyukai pengacara yang pandai bicara dan meyakinkan orang lain begitupun agen properti dan real estate
Sedangkan, perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur yang mapan (seperti otomotif, kimia, tekstil, barang konsumsi, dll) membutuhkan orang-orang yang bergaya konservatif dengan pendekatan yang praktis dan efisien
Pendekatan Liberal : boleh seenaknya yang penting hasil maksimal
Pendekatan dari rekrutmen perusahaan multinasional selanjutnya adalah pendekatan liberal yang banyak diterapkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang pengembang perangkat lunak (software), perusahaan media (internet dan advertising), dan entertainment. Dalam pendekatan ini lebih ditekankan pada pendekatan management by objectives yakni mengelola orang berdasarkan target hasil yang dicapai dan memberikan kebebasan kepada karyawannya cara melakukannya yang penting hasil atau targetnya tercapai
Dalam perusahaan periklanan atau kantor sebuah majalah jarang ditemukan karyawan yang setiap hari memakai jas dan dasi. Lazimnya mereka berpakaian kasual untuk memudahkan mereka bergerak. Perusahaan yang bergerak dibidang software memiliki gaya khas tersendiri dalam cara berpakaian. Seorang programmer hanya memakai t-shirt dan jeans ketika menghadap CEO. Justru tampak aneh kalau mereka memakai jas, dasi dan celana yang licin
Perusahaan software seperti Microsoft menggunakan gaya informal dan egalitarian. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Anthony Sampson (dalam Robert Heller, 2003:77) sebagai berikut: “Perusahaan tidak tertarik dengan baju yang anda pakai, gaya anda, kapan atau bagaimana anda bekerja: anda dapat bekerja di rumah sepanjang waktu. Tetapi mereka sangat tertarik dengan apa yang anda hasilkan”
Mengingat produk software yang cepat usang, Microsoft menuntut jam kerja yang brutal. Anda tidak bisa bekerja untuk Microsoft kecuali anda siap bekerja 60 jam bahkan 100 jam seminggu. Andapun tidak bisa hidup mewah karena Bill Gates selalu memilih terbang dengan kelas ekonomi
Kesederhanaan dalam penampilan, keterbukaan dalam berkomunikasi, dan jago dalam mencapai target serta mengalahkan deadline merupakan orang yang sangat dicari oleh perusahaan-perusahaan yang bercorak liberal. Mereka percaya bahwa kreativitas tidak datang dari sesuatu yang rutin dan kreativitas adalah nyawa bagi bisnis mereka
Microsoft
Kekuatan Microsoft terletak pada kualitas pegawai, gaya manajemen serta budaya perusahaan yang diterapkannya. Microsoft hanya mempekerjakan orang-orang terbaik, Gates menyebutnya super smart people bukan hanya sekedar cerdas, skor IQ tinggi tapi juga harus tahu bagaimana memilih dan berpikir lebih luas
Dalam proses wawancara, pelamar tidak diuji apa yang mereka ketahui tetapi seberapa baik memproses pertanyaan rumit. Misalnya: “Jika disuruh menghitung jumlah rata-rata anda harus membolak-balik halaman buku telepon Manhattan untuk mencari nama tertentu, bagaimana pendekatan terbaik untuk soal semacam itu?”
Microsoft tidak saja menuntut pegawai untuk selalu cerdas tetapi mampu memikirkan tiap masalah melalui tiap sudut pandang. Kecerdasan dan kreativitas harus ditopang dengan kepribadian pantang menyerah. Microsoft merupakan lingkungan yang tepat bagi orang-orang cerdas dan kreatif yang memiliki motivasi diri, maupun menetapkan target sendiri, dan mendorong diri sendiri dalam mencapai tujuan.
BMW
Chris Bangle, direktur desain BMW pernah berkata “Saya suka memberitahu tim desain kami bahwa para insinyur dan para manajer bisnis seperti roda yang bekerja bersama. Jika roda-roda tersebut dipisahkan dan berjalan sendiri-sendiri maka tidak akan ada apa-apa”
Departemen kreatif BMW memberlakukan tiga prinsip yaitu:
- Lindungi tim kreatif
- Jaga baik-baik proses artistic yang sedang berlangsung
- Menjadi seorang komunikator yang berdaya cipta
Berdasarkan tiga prinsip tersebut, BMW menghendaki tim kreatifnya bekerja secara sinergis. Kemampuan seseorang untuk bekerja sama dalam sebuah tim menjadi sangat penting
Merck
Merck memandang masalah rekrutmen sebagai salah satu kunci sukses perusahaan. Roy Vagelos, CEO Merck mengatakan “ Ada dua isu yang dihadapi seorang CEO. Pertama, bagaimana merekrut orang yang handal. Kedua, mengadopsi focus yang benar bagi perusahaan ”
Merumuskan visi dan meletakkan focus bagi manajemen strategic perusahaan adalah sama pentingnya dengan rekrutmen. Bagaimanapun antara orangnya dan sistemnya harus ada keselarasan.
Itulah sebabnya Vagelos berpendapat, “ Saya pikir perekrutan adalah tugas paling penting bagi staf CEO, dan saya telah bekerja tanpa menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang telah saya rekrut. Ketika anda merekrut orang-orang yang handal, anda seperti membangun sebuah keluarga. Anda membutuhkan orang-orang ini untuk bekerja sesuai kemampuannya. ”