Setinggi-tingginya Karir PNS, Jabatan dan NIP Tidak Bisa Diwariskan

  • Share
Setinggi-tingginya Karir PNS, Jabatan dan NIP Tidak Bisa Diwariskan
Setinggi-tingginya Karir PNS, Jabatan dan NIP Tidak Bisa Diwariskan

Karir pns- Apakah kalian lahir dari keluarga PNS ? dan setelah lulus kuliah sibuk cari pekerjaan dan tidak tau mau kemana? Tulisan ini mungkin akan membuat kalian tersenyum karena kalian tidak merasakan nasib yang sama sendirian

PNS menjadi profesi yang masih diidamkan oleh kalangan muda terlebih lagi oleh kalangan tua. Sejak zaman Indonesia merdeka. Bahkan kalau dilihat lagi kebelakang waktu kolonial menjadi seorang aparatur Negara (PNS) menjadikan seseorang ‘terhormat’ atau merasa ‘terhormat’ dilingkungannya. Terlebih lagi dilingkungan perkampungan dan seperti ini masih berlangsung hingga kini

Karir PNS dan NIP Tidak Bisa Diwariskan

Namun, setinggi-tingginya jabatan PNS, jabatan dan NIP tidak bisa diwariskan kepada anaknya. Dan anak dari PNS tidak otomatis menjadi PNS seperti orang tuanya.

Kalau kalian lahir dari lingkungan PNS atau guru tentu kalian akan merasakan yang sama dengan yang pernah saya rasakan dimana hidup tidak kaya dan tidak pula kekurangan

Pemerintah telah mengukur standar kehidupan PNS dari segi gaji maupun pendapatan di sekitaran kelas menengah kebawah. Kecuali PNS kalangan elit seperti pejabat Eselon I atau II yang pendapatannya lebih tinggi daripada rata-rata PNS pada umumnya

Setinggi-tingginya karir PNS, jabatan dan NIP nya tidak bisa diwariskan kepada anaknya. Ketika orang tua yang PNS pensiun, anak cenderung memulai kehidupannya lagi dari nol.

Untuk menjadi PNS seperti orang tuanya maka anak harus mengikuti seleksi tes CPNS seperti orang pada umumnya. Dan semua orang tau bahwa seleksi CPNS sangat super ketat sekali. Dan tidak ada jaminan kalau orang tuanya PNS anaknya akan diterima jadi PNS

Read also :  PNS Sombong Akan Menyesal Masa Pensiunnya

Anak yang tumbuh dan besar dari keluarga PNS terutama yang berasal dari desa cenderung tidak berpikiran untuk berbisnis. Ini karena sejak kecil biasanya mereka hidup berkecukupan dan tidak memikirkan tentang masa depannya apalagi berpikiran untuk mendirikan bisnis.

PNS Ingin Anaknya Jadi PNS (Juga)

Selain itu, didikan orang tua juga secara tidak langsung memengaruhi pola pikir anak. Biasanya orang tua mendorong anaknya untuk sekolah setinggi-tingginya agar kelak menjadi orang sukses.

Yang dimaksud sukses biasanya mengarah menjadi pejabat pemerintah atau menjadi PNS maupun dosen artinya mendapatkan gaji dari pemerintah dan punya jabatan

Anak yang lahir dari keluarga PNS atau guru biasanya akan mengikuti ritme ini, kuliah setinggi-tingginya, setelah lulus S1 ingin melanjutkan ke S2 dan kalau bisa sampai ke S3

Dengan harapan setelah lulus S2 atau S3 akan mendapatkan pekerjaan atau jabatan yang enak dengan gaji yang tinggi. Namun apa dinyana, kehidupan realitas tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran.

Kehidupan realitas menuntut seseorang untuk bisa survive ditengah lingkungan yang serba tidak menentu dan persaingan yang ketat.

Pikiran anak setelah lulus S1 tidak tau mau ngapain dan daripada jadi pengangguran maka melanjutkan S2 dengan harapan setelah lulus S2 langsung dapat pekerjaan yang mapan.

Dan lebih ironisnya lagi melanjutkan S2 masih dibiayai oleh orang tuanya. Inilah jebakan postponing reality dimana anak tidak siap terjun langsung ke masyarakat

Ketika Ortu PNS Pensiun Anak Mulai Dari Awal

Ketika orang tua PNS pensiun, anak memulai lagi kehidupannya dari awal. Kebanyakan menunggu agar bisa jadi PNS dengan menjadi honorer atau sukuan.

Ketika terjadi seperti ini maka dipastikan kehidupannya hanya berkutat disekitaran orang pada umumnya. Dan paling banter mendekati kelas menengah tidak bisa menuju level selanjutnya dimana tempat orang-orang kalangan atas dengan kehidupan yang tinggi dari segi ekonomi, kualitas maupun kepuasan berada

Read also :  Human Capital Index Indonesia dan Sistem Pendidikan Berkualitas

Disis lain, anak yang hidup dari keluarga pebisnis telah terlatih untuk berbisnis sejak kecil dan mereka sudah barlatih dan belajar secara langsung dalam kehidupan nyata.

Mereka langsung terjun kedunia nyata sambil berbisnis dan sambil sekolah hingga perguruan tinggi. Anak yang besar dan terbiasa dalam kehidupan nyata akan memiliki insting survive yang lebih lincah daripada anak yang tumbuh dari sekolahan dengan dimanja.

Ketika orang tua yang telah sukses dalam bisnisnya merasa saatnya untuk pensiun, jabatan dan posisi pentingnya bisa diwariskan kepada anaknya. Dalam hal ini anak memiliki previlidge dari orang tuanya sehingga tidak memulai lagi kehidupannya dari nol.

Anak tinggal melanjutkan bisnis orang tuanya dengan pengalaman dan pendidikannya yang baik menuju level selanjutnya

Ini mirip seperti yang dinyatakan Robert T Kyosaki dalam bukunya Rich Dad Poor Dad yang tidak saya bahas disini.

Kalau kita perhatikan, sebenarnya apapun profesi orang tua kita baik karir PNS atapun pebisnis memiliki kesempatan yang sama bagi anak-anaknya untuk meraih kesuksesannya.

Yang terpenting adalah pemahaman finansial, yang perlu diajarkan kepada anak-anaknya agar anak tidak memulai kehidupannya lagi dari awal seperti orang tuanya. Kalau bisa, anak tinggal melanjutkan kesuksesan orang tuanya menuju level berikutnya

Info lainnya: Belajar Giat di Sekolah Ujungnya Untuk Menjadi PNS ? Menjadi Pegawai Negeri

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *