Mikamoney.com– Setelah Menikah Masih Tinggal di Rumah Orang Tua !.Halo Sobat Mika, bagi kalian yang saat ini ada rencana untuk menikah
atau sedang mempersiapkan pernikahan pasti ada bayangan setelah menikah akan tinggal dimana, kan!..
Ikut numpang di rumah mertua atau masih tinggal di rumah orang tua atau bisa juga bukan keduanya yakni tinggal di rumah terpisah dan hidup mandiri baik dengan rumah sendiri atau rumah kontrakan
Hidup zaman sekarang pasti menghadapi berbagai pilihan seperti tempat tinggal terutama kalau kita tinggal di kota seperti Jakarta.
Perjalanan orang pada umumnya setelah lulus kuliah di usia 22-25 tahun biasanya akan menempuh kehidupan untuk mencari penghasilan karena pasokan dari orang tua seperti yang diterima saat kuliah biasanya berkurang,
jadi mau tidak mau harus bisa memenuhi kebutuhan sendiri dengan bekerja
Setelah lulus kuliah biasanya menghabiskan dua atau tiga tahun sibuk dalam dunia kerjanya kemudian setelah tahun-tahun tersebut maka akan berpikir untuk menikah.
Jadi umumnya orang itu mengikuti mata rantai seperti ini, setelah lulus SMA dilanjutkan kuliah lalu bekerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, kemudian menikah
Umumnya, di Indonesia ketika anak mau menikah masih ditanggung dan dibiayai orang tua.
Syukur kalau anak tersebut sudah bekerja dan membiayai sendiri biaya pernikahannya sehingga bisa mandiri dan tidak membebani kepada orang tuanya.
Namun, umumnya dimaklumi jika pernikahan masih ditanggung oleh orang tua dan keluarganya
Setelah menikah maka kondisi kehidupan sudah tidak sama lagi seperti masa remaja dulu atau seperti masa single karena sekarang sudah berdua dengan suami atau istri.
Setelah menikah, pasangan muda ini dihadapkan pada pilihan mau tinggal di rumah orang tua, ikut mertua atau berpisah dan tinggal di rumah berbeda!
Jika kalian pasangan yang baru menikah untuk sementara waktu tinggal dirumah orang tua atau rumah mertua boleh saja, namun apakah tetap ingin tinggal di rumah dan membebani kedua orang tua!
Jika telah berumah tangga maka sebaiknya hidup berpisah, beli rumah, ngekos atau ngontrak. Hidup secara mandiri adalah yang terbaik untuk pasangan muda yang baru menikah.
Kita tahu bahwa hidup sekarang membutuhkan sumber pemasukan dan ekonomi yang mapan agar bisa hidup dengan layak, namun, tidak semua orang memiliki sumber pemasukan ekonomi yang baik untuk menunjang ekonomi keluarga
Ekonomi keluarga yang stabil menjadi salah satu faktor kelanggengan keluarga, banyak pasangan muda yang bercerai karena faktor ekonomi.
Saling pengertian dan sama-sama berjuang untuk menopang keluarga adalah kuncinya. Saat ini, suami-istri bekerja adalah hal yang lumrah,
karena jika kebutuhan keluarga hanya dibebankan kepada suami saja sedangkan gaji atau pendapatan suaminya hanya habis untuk cicilan motor maka akan terasa berat, belum lagi kebutuhan lainnya seperti cicilan rumah dan keperluan harian
Pasangan muda yang hidup mandiri akan lebih dewasa dalam menjalani hidup, jika belum mampu membeli rumah maka bisa dengan menyewa kosan atau kontrakan.
Belajar mengatur keuangan hingga bisa mengambil rumah walaupun dengan KPR
Jika terpaksa harus tinggal di rumah orang tua, maka sebaiknya yang lelaki tinggal di rumah mertua (orang tua) dari istri.
Ini lebih baik, dibandingkan istri mengikuti atau tinggal dirumah mertua dari suaminya karena potensi cekcok lebih besar (dilihat dari beberapa kasus).
Sebenarnya, jika suami yang ikut tinggal di rumah mertua dari istri potensi cekcok pun ada karena tipikal ‘gunjingan’ sulit dihapus dari masyarakat kita terutama jika suami menjadi pengangguran atau belum dapat kerja.
Namun, demikian suami ada waktu untuk menghabiskan waktunya di luar dengan alasan untuk bekerja atau mendapatkan penghasilan,
berbeda dengan kasus jika istri tinggal bersama mertua keluarga suaminya yang sebagian besar waktunya berada di rumah, masalah kecil membuat tersinggung dan bisa menjadi bahan gunjingan.
Oleh karenanya, bagi kalian yang berencana menikah buat kesepakatan dengan suami atau istri untuk tinggal mandiri terpisah dari orang tua, bisa dengan cara beli rumah atau menyewa kontrakan.
Tinggal terpisah dari rumah orang tua, paling tidak belajar untuk mandiri dan tidak menyusahkan kedua orang tua atau mertua.