Mikamoney.com– Baru-baru ini Bank Dunia menetapkan Indonesia menjadi Negara dengan pendapatan Upper Middle Income. Ini artinya Indonesia berada satu kelompok dengan Negara berpendapatan menengah keatas dibawah satu tingkat kelompok Negara maju. Apa kaitannya dengan cara mengatur gaji bulanan ! sabar..pelan-pelan bacanya ya
Negara dengan pendapatan upper middle income banyak di huni oleh kelas menengah. Ciri dari kelas menengah yakni pendapatannya habis untuk konsumsi dan untuk biaya kebutuhan lainnya.
Oleh karena itu, perlu adanya kontrol terhadap sumber pendapatan dan pengeluaran. Agar gaji tidak cepat habis dan terbebas dari middle class trap.
Cara Mengatur Gaji Bulanan
Jika anda karyawan/pegawai yang menerima gaji tetap tiap bulan maka yang perlu anda lakukan adalah mengatur gaji/pendapatan dengan jelas. Cara mengatur gaji tersebut, bisa dilakukan sebagai berikut:
1. Buat 2 Rekening Bank dan 1 Celengan
Membuat dua rekening bank (kartu ATM) sekarang tidaklah sulit. Anda tinggal datang ke bank terdekat bawa KTP dan sampaikan kepada petugas bahwa anda ingin membuka rekening.
Buatlah ATM pada bank yang sama. Ini berguna untuk menghindari biaya administrasi pada saat anda mentransfer uang dari satu rekening ke rekening anda lainnya
Jika sebelumnya anda sudah punya rekening bank untuk gajian. Maka bukalah 1 rekening lagi yang sama dengan rekening bank tempat gaji anda masuk.
Fungsinya adalah ketika anda gajian/ menerima gaji yang pertama harus anda lakukan yakni menyisihkan uang untuk tabungan atau investasi dengan cara mentrasfer ke rekening ATM yang baru dibuat. Sedangkan sisanya yang di rekening gaji digunakan untuk kebutuhan dan pengeluaran harian.
Jadi, anda tidak perlu memikirkan uang yang di rekening ATM yang baru dibuat tersebut, kecuali untuk tujuan investasi.
Langkah selanjutnya adalah sediakan 1 celengan yang tidak mudah di buka kecuali di pecah. Mungkin ini terasa jadul namun ini sangat membantu dalam keadaan kepepet butuh dana.
Celengan ini fungsinya adalah untuk menyisihkan uang-uang receh yang sebelumnya kita anggap tidak berharga dan dibuang sembarangan di berbagai tempat
Mungkin kita tidak menyangka bahwa uang receh yang diterima juru parkir ketika diakumulasikan bulanan menjadi besar. Prinsip seperti itulah yang kita gunakan, uang receh baik logam maupun kertas lebih baik anda masukan kedalam celengan daripada buang di jalan
2. Tulislah dengan jelas sumber pemasukan dan pengeluaran anda
Walaupun anda sudah mengetahui sumber pemasukan dan pengeluaran anda, namun baiknya ditulis pada buku catatan atau ditempel di tembok kamar pribadi, ini berkaitan dengan psikologis anda agar lebih fokus dan disiplin.
Tulis sumber pemasukan dan rincikan pengeluaran anda secara detail, kemudian periksa dan kurangi pengeluaran yang tidak penting/tidak terlalu dibutuhkan.
Gunakan uang untuk kebutuhan bukan untuk keinginan. Dengan demikian ada sisa lebih dari pemasukan yang bisa dialokasikan untuk investasi dan tabungan. Baca juga: Kiat sederhana cara mengatur keuangan pribadi
Jika gaji anda habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maka anda bisa menciptakan MSI (multiple source income) atau pendapatan sampingan. Misalnya buka toko kecil di rumah, jualan online dan sebagainya.
Pendapatan sampingan tersebut bisa digunakan untuk memenuhi keperluan sehari-hari tanpa harus mengambil dari gaji bulanan. Dengan demikian ada sisa dari gaji bulanan untuk alokasi invetasi atau tabungan
3. Disiplin
Semua yang ditulis diatas tidak ada artinya jika tidak dilakukan secara disiplin, keinginan yang kuat dan tujuan yang jelas menjadi dasar dari disipilin.
Oleh karena itu, tetapkan terlebih dahulu tujuan finansial anda secara jelas dan terang. Misalnya anda ingin membeli mobil secara cash dalam waktu 5 tahun. Atau juga tujuan anda adalah ingin berhenti bekerja pada usia 35 tahun dan punya modal 1 miliar.
Tujuan yang jelas ini berfungsi sebagai kompas yang akan mengarahkan anda fokus pada tujuan hingga dicapai persis sesuai dengan yang dicita-citakan
Uang yang anda sisihkan pada rekening kedua, anda gunakan khusus untuk investasi. Terdapat banyak instrument investasi seperti reksadana, emas, obligasi, saham atau membeli aset seperti tanah, bangunan toko, kendaraan untuk bisnis, rumah dan sebagainya dan juga bisa digunakan untuk modal usaha sehingga uang berputar secara produktif.