Untuk Apa Kuliah Kalau Ujungnya Sulit Dapat Kerja

Untuk Apa Kuliah Kalau Ujungnya Sulit Dapat Kerja
Untuk Apa Kuliah Kalau Ujungnya Sulit Dapat Kerja

Mikamoney.com– Untuk apa kuliah ?, Tidak dapat dipungkiri kuliah setinggi-tingginya hingga ke luar negeri namun ujungnya juga butuh pekerjaan kann..

Tulisan ini bukan mengarahkan kalian kepada apatis dalam menyongsong masa depan tapi ditujukan sebagai maksud untuk melihat gambaran fenomena disebagian besar anak muda yang lahir dari desa dan dari kalangan terpinggirkan

Mungkin bagi kalian yang hidup dikota dan dari kalangan menengah keatas tidak merasakan perjuangan orang tua yang dari keluarga pas-pasan menyekolahkan anaknya

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja masih kekurangan tapi dengan tekad agar anaknya bisa seperti orang lain yang mengenyam pendidikan kuliah rela untuk banting tulang dan bahkan utang agar anaknya bisa kuliah

Namun, apa yang didapat setelah kuliah ? melihat anaknya pulang ke rumah dengan  bingung  karena tidak bisa merubah ekonomi keluarga, harapan kuliah agar bisa mengubah nasib namun status pengangguran yang dihadapinya dengan pasti. Lalu, untuk apa kuliah ?

Oke lah kalian bisa mengatakan, kalau kerja gampang..banyak pekerjaan, jualan bakso juga kerja. Kalau hanya jualan bakso dan ke sawah menjadi petani buat apa sekolah ! tanpa sekolahpun orang bisa melakukannya.

Padahal sekolah hingga jenjang sarjana membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan untuk mendapatkan beasiswa pun tidak semudah yang dibayangkan karena harus memenuhi persyaratan dan persaingan dengan lainnya

Melihat dari fenomena tersebut, saya berpikir bahwa terdapat beberapa cara yang sebaiknya dilakukan jika kita memutuskan untuk melanjutkan sekolah hingga jenjang perguruan tinggi.

Jika kalian lahir dari keluarga berada mungkin tidak ada masalah yang mengganjal kedepannya karena kalian cukup dana untuk mendapatkan pendidikan dan support dari keluarga dalam urusan ekonomi dan berbagai kemudahan lainnya seperti koneksi/jaringan pekerjaan

Read also :  Human Capital Index Indonesia dan Sistem Pendidikan Berkualitas

Hal ini berbeda jika kalian lahir dari keluarga biasa dimana kondisi ekonomi serba pas-pasan. Jika kalian lahir dari keluarga seperti ini dan punya keinginan yang kuat untuk melanjutkan kuliah maka sebaiknya kuliah mengambil jurusan yang ‘pasti’,

Dalam hal ini bukan berarti jurusan eksak karena jurusan eksak pun tidak menjamin kalian lulus kuliah langsung ditawari kerja oleh perusahaan bonafide. Jurusan pasti dalam hal ini adalah jurusan yang bisa meningkatkan keahlian kalian

Dengan keahlian tersebut kalian nanti setelah lulus bisa mendapatkan uang dengan keahlian yang kalian punya baik dengan cara buka usaha sendiri maupun dengan cara menjadi karyawan di perusahaan yang dengannya kalian bisa bekerja sesuai dengan keahlianmu.

Untuk apa kuliah ? jika kalian tidak mendapatkan keahlian !

Keahlian secara gamblangnya bisa didefinisikan sebagai sesuatu yang bisa kalian kerjakan dan dengan pekerjaan tersebut kalian dibayar dan mendapatkan penghasilan.

Contoh keahlian: menguasai pemrograman komputer dan dengannya bisa membuat aplikasi yang bisa dijual, atau keahlian menulis dan dengan tulisan yang dihasilkan bisa menghasilkan buku, novel, penulis teks ceramah atau pidato, keahlian berbicara dan berorganisasi dan sebagainya.

Jadi ada sesuatu yang bisa kalian tawarkan pada pihak lain dan pihak lain itu akan membayar kalian sesuai dengan apa yang kalian hasilkan

Selain itu, yang bisa dilakukan adalah belajar bisnis mulai dengan yang kecil dulu dengan modal kecil. Mulailah bisnis sedini mungkin kalau perlu sejak SMP.

Jika kondisi ekonomi tidak memungkinkan jangan terburu-buru untuk kuliah. Di Negara Eropa, anak muda setelah lulus SMA biasanya mereka magang untuk mendapatkan pengalaman kerja dan kuliah pada usia 24, 25 atau 27 hal yang biasa bagi mereka.

Read also :  Bisnis Online Untuk Pemula: Pengertian dan Jenisnya

Di Indonesia, lowongan pekerjaan biasanya menetapkan batas usia, jika kalian khawatir ketuaan maka ambil jurusan yang fokus mengembangkan bisnis ( menambah pengetahuan bisnis).

Mulai usaha dulu 1 tahun atau 2 tahun setelah lulus SMA sambil belajar berbisnis, setelah itu baru kalian kuliah.

Kuliah sambil kerja dan tidak harus kuliah di universitas negeri terkenal karena tidak ada universitas yang menjamin mahasiswanya setelah lulus langsung dapat kerja mapan dengan gaji besar

Pilih universitas yang menawarkan fleksibilitas waktu agar kalian tetap bisa menjalankan bisnis sambil kuliah. Ambil jurusan yang sesuai dengan passion (hasrat/keinginan) dalam diri kalian.

Jika kalian tertarik dengan usaha yang sedang kalian kerjakan maka ambillah jurusan bisnis atau ekonomi untuk memperluas wawasan kalian dalam bisnis dan ini sangat berguna nantinya setelah kalian lulus sekolah dan menjalankan kembali bisnis yang sedang kalian rintis

Prinsip dari memulai usaha adalah semakin muda memulai usaha semakin baik, jika pada awal-awal merintis usaha mengalami kerugian anggap itu sebagai ongkos pembelajaran dalam dunia nyata dan jangan pernah menyerah serta gunakan cara yang kreatif.

Jika rugi dalam satu cara jangan mengulangi lagi cara tersebut, gunakan cara lain yang lebih baik agar tidak terjerumus kedalam lubang kerugian yang sama

Kalau kita perhatikan, rata-rata mereka yang kuliah dan sukses menduduki jabatan saat ini kebanyakan mereka berasal dari keluarga pegawai dan guru di zaman orde baru

karena terbiasa menerima gaji dan menjadi pegawai pemerintah maka orang tua atau mereka juga ingin menjadi pegawai maka tidak heran setiap kali ada rekrutmen cpns yang melamar membludak karena menganggap kesuksesan itu jika menjadi pegawai di instansi pemerintah

Read also :  Dalam Cinta Sejati yang Ada Hanya Ada Cinta

Suatu Negara akan menjadi maju jika terdapat banyak entrepreneur minimal 14% dari rasio penduduknya, Negara seperti Amerika dan China dengan jumlah pengusaha yang banyak menjadi pemimpin dunia dalam kemakmuran ekonomi.

Sedangkan, Indonesia pelaku entrepreneur baru 3.1% dari rasio penduduk. Semakin banyak pengusaha maka semakin banyak menyerap tenaga kerja terampil dan terdidik dan perekonomian Negara menjadi maju.

Sebaliknya, jika banyak yang menjadi pegawai disamping lowongan pekerjaan sedikit juga Negara terbebani untuk menggaji pegawainya bahkan anggaran Negara bisa jadi hanya digunakan untuk menggaji pegawai

dan sedikit untuk alokasi pembangunan dan infrastruktur yang seharusnya itu mendapatkan porsi yang paling besar agar roda perekonomian bisa menggeliat dengan cepat

Jika ingin berbisnis maka buatlah bisnis yang scale-up, bisnis yang bisa diperbesar skalanya. Semakin banyak bisnis berskala nasional dan internasional maka semakin baik dan dampaknya lebih besar untuk perubahan sosial menjadi lebih baik.  

Baca juga: Kuliah di kampus terkenal apakah menjamin sukses?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *