Divine  

Meditasi dan Konsentrasi, Inilah bedanya

perbedaan antara meditasi dan konsentrasi
Meditasi dan Konsentrasi, Inilah bedanya

Jika engkau ingin tercerahkan, konsentrasi sama sekali tidak dibutuhkan….Ini mungkin sulit bagimu untuk memahaminya karena konsentrasi telah disalahartikan sebagai meditasi.

Konsentrasi itu bukanlah meditasi. Konsentrasi adalah keadaan ketegangan.

Meditasi adalah keadaan relaksasi. Konsentrasi itu sempit, meditasi adalah keluasan. Meditasi berarti pikiran telah berhenti; ia tidak mengalir ke arah tertentu mana pun, itu tidak dipusatkan pada apa pun; ia hanya sedang beristirahat.

Engkau sedang duduk di bawah pohon. Jika engkau ingin berkonsentrasi, maka ucapkanlah satu mantra, satu nyanyian puja, atau tempatkan sebuah artikel suci di tanganmu untuk memusatkan pikiranmu.

Ini bukan apa-apa selain satu aspek dari belajar. Ini bisa menghasilkan kekuatan/ kesaktian, karena dari kemauan/tekad akan menghasilkan kekuatan/kesaktian.

Tapi tidak ada kedamaian yang akan dihasilkan dari sini; Tidak ada hubungan apa pun antara kekuatan tekad dan kedamaian. Dari konsentrasi hanya Durvasa, orang suci Hindu yang terkenal jahat, yang terkenal karena kemarahannya, dapat dilahirkan.

Resi Durvasa mewakili tonggak terakhir di jalur besar konsentrasi, dialah yang terhebat dalam konsentrasi; Inilah mengapa jika Durvasa mengutukmu mati, tidak ada jalan keluarnya.

Engkau akan mati saat itu juga, karena Durvasa telah memusatkan pikirannya sedemikian rupa sehingga apa pun yang dia katakan akan masuk ke dalam ketidaksadaranmu seperti anak panah,

dan begitu kutukannya sampai di ketidak sadaranmu itu akan menjadi sebuah sugesti. Ini akan berakar di sana, seperti benih.

Jika Durvasa mengutukmu mati, engkau tidak bisa melanjutkan hidup. Engkau harus mematuhinya; Begitu kuatnya kekuatan konsentrasinya sehingga engkau harus tunduk kepadanya,

dan engkau akan sekarat di bawah tatapannya. Dalam menghadapi Durvasa engkau tidak memiliki pilihan lain selain takut.

Inilah sebabnya mengapa aku tidak dapat menyebut Durvasa sebagai orang bijak. Bagaimana seseorang yang kita takuti menjadi orang bijak?

Orang bijak adalah orang yang di hadapannya semua ketakutan kita hilang. Tapi orang yang penuh konsentrasi harus ditakuti. Sekilas saja dari seorang pria yang penuh konsentrasi dan engkau akan merasakan gemetar di dalam dirimu.

Read also :  Kutipan Guru Meditasi Mengenali Diri

Grigori Rasputin dari Rusia adalah Resi Durvasa di zaman ini. Di mana pun ia mendaratkan pandangannya, dia menciptakan bahaya dan ketakutan yang dalam.

Pangeran Yusupov, pria yang membunuhnya, memejamkan mata saat menembak karena jika Rasputin berhasil hanya memandangnya, dia tidak akan bisa menggunakan pistolnya.

Mata Rasputin begitu kuat sehingga dia bisa memasukimu tanpa hambatan. Berkedip adalah fenomena yang tidak diketahui oleh Rasputin. Jika dia mengalihkan pandangannya kepadamu, engkau akan menjadi tidak nyaman.

Mata yang tidak berkedip, dan konsentrasinya, yang terakumulasi selama bertahun-tahun, akan membangkitkan ketakutan di dalam dirimu. Ke mana pun dia melihat dia menciptakan kesulitan – ini sudah pasti.

Hanya melalui kekuatan matanya dia telah mendapatkan tempatnya di belakang tahta kaisar Rusia. Anak lelaki kaisar yang masih kecil adalah penderita hemofilia;

satu luka kecil saja, dan dia bisa mati kehabisan darah; satu luka kecil, dan tidak ada yang bisa menghentikan darah yang mengalir keluar.

Tapi jika Rasputin menatap ke mata anak kecil itu dan berkata, “Berhenti!” pendarahan akan berhenti.

Pada saat itu, ini dianggap sebagai keajaiban besar. Tapi penelitian di bidang hipnotis mengatakan saat ini bahwa darah juga berada di bawah kendali tingkat pikiran yang lebih dalam.

Jika aku ingin mengangkat tanganku, tangan akan bergerak, ia akan terangkat.

Dan jika tangan bisa digerakkan maka darah bisa dihentikan. Tangannya menurut, dan apakah itu tangan selain tulang dan darah dan jaringan?

Saat aku ingin berjalan, kakiku menurut; Ketika seluruh tubuhku menuruti aku, mengapa tidak darahku juga? Hanya sedikit latihan konsentrasi yang dibutuhkan.

Sementara anak itu berada di tangan Rasputin, dia menguasai seluruh keluarga kerajaan. Jika Rasputin tidak hadir hanya untuk satu hari dan anak itu mulai berdarah, tidak ada dokter yang bisa membantu.

Read also :  Cara Terhubung Dengan Magnet Kosmik

Rasputin membuat ramalan yang sangat aneh: dia meramalkan bahwa kekuasaan kaisar akan berhenti segera setelah kematian Rasputin.

Nah, dia membuat pernyataan ini tentu saja sehingga sang kaisar harus melindunginya, dan sang kaisar benar-benar melakukan yang terbaik. Tapi dalam waktu satu setengah tahun sejak kematian Rasputin, kekaisaran berusia tiga ratus tahun akhirnya berakhir.

Seperti yang aku mengerti, kata-kata Rasputin pasti sudah masuk jauh ke dalam hati sang kaisar. Rasputin dibunuh delapan belas bulan sebelum Revolusi Rusia pada tahun 1917. Dengan pembunuhannya kerajaan Kaisar mulai terpecah.

Dengan berlalunya hari, sang kaisar dan istrinya pasti semakin merasakan ketidakmungkinan untuk melanjutkan tanpa Rasputin.

Bagaimana kekaisaran bisa dijalankan, bahkan untuk satu hari pun? Semua hancur, bahkan saat Rasputin mati. Perasaan itu pasti telah masuk sangat dalam.

Ada lapisan sejarah yang dangkal di mana kejadian-kejadian dapat dilihat. Pada tingkat sejarah yang dangkal ini, Lenin adalah tokoh terpenting di balik Revolusi Rusia.

Tapi ada tingkat sejarah yang lebih dalam, dan pada level inilah Rasputin adalah tokoh terpenting di balik revolusi.

Karena Rasputin maka Revolusi Rusia bisa terjadi. Ini adalah psiko-sejarah; kejadiannya tidak terlihat di permukaan; engkau hanya bisa melihat mereka dari dalam.

Jika engkau duduk di bawah pohon dan berlatih konsentrasi, kekuatan akan muncul di dalam dirimu. Kekuatan apa pun memberi makan dan memupuk ego.

Oleh karena itu engkau akan selalu menemukan bahwa sannyasin/pencari yang mempraktikkan konsentrasi pikiran adalah orang egois yang hebat.

Setiap tindakan mereka adalah perwujudan ego mereka yang hebat; Baik mereka berbicara, berjalan, duduk atau melakukan sesuatu, semua penuh dengan ego.

Bagaimana seseorang yang dipenuhi dengan egonya sendiri bisa selaras dengan semesta? Itu tidak mungkin.

Meditasi adalah keadaan yang tepatnya berlawanan dengan konsentrasi. Meditasi berarti engkau duduk di bawah pohon, dengan kesadaran terbuka ke segala arah.

Read also :  Pikiran Bawah Sadar dan Cara Kerjanya

Kesadaran tidak berlari ke segala arah – ia terbuka untuk semua. Ini tidak sedang berlari; ia stabil dan tersedia untuk semua.

Nyanyian burung akan didengar, tanpa ada pikiran apakah itu burung kukuk atau burung lainnya. Saat pikiran masuk, meditasi menghilang; Dengan pikiran, konsentrasi dimulai.

Burung itu akan bernyanyi, nyanyiannya akan bergema di dalam kekosongan batinmu karena engkau terbuka dan siap, tapi tidak akan ada riak pemikiran; suara akan bergema dan hilang.

Sebuah pesawat terbang di atas kepala, dan suaranya juga akan bergema dan lenyap. Peluit kereta api berbunyi; suaranya bergema di dalam dirimu dan memudar.

Daun-daun akan jatuh dari pohon, suara mereka bergema dalam kekosongan batinmu, tapi engkau tidak akan berpikir, engkau hanya ada/hadir.

Meditasi adalah nama dari keberadaan ini, keberadaan tanpa pikiran. Dan meditasi bukanlah keadaan pikiran yang sempit, itu bukan sungai yang mengalir sempit, itu adalah lautan. Konsentrasi itu seperti sungai, aktif mengalir dengan cepat ke arah tertentu.

Meditasi seperti samudra, satu hamparan luas terbuka ke segala arah, tapi tidak mengalir kemana-mana. Sungai bisa meluap; untuk samudra, banjir itu tidak dikenal.

Sungai mengalir dan sempit, sejumlah kecil air mengisi mereka – hanya lebih sedikit air dan mereka mengering.

Konsentrasi bisa dibanjiri dan diserang dengan kekuatan besar, dan konsentrasi juga bisa mengering dan menjadi tanpa kehidupan. Meditasi tidak pernah banjir dan tidak pernah kering. Ia stabil di dalam dirinya sendiri.

Keterjagaan dapat dicapai melalui meditasi dan meditasi adalah penyerahan diri. Konsentrasi dicapai melalui kekuatan tekad, meditasi melalui penyerahan diri, pemasrahan diri.

Menyerah berarti meninggalkan diri sendiri kepada keutuhan semesta, menjadi satu dengannya.

OSHO ~ Nowhere to Go but In, Chpt 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *