Mikamoney.com– Cinta, Kebebasan dan Kesendirian. Pria dan wanita yang bersatu karena cinta, tidak dapat dipisahkan, memiliki kualitas yang sama, mereka berhak menerima hadiah atas cinta itu.
Dari buku The Book of Mirdad, Mikhail Naimy. Jika cinta dipahami sebagai pertemuan jiwa (bukan hanya seksual/ biologis) maka cinta dapat memberimu sayap yang hebat, cinta dapat memberimu wawasan yang luar biasa tentang kehidupan.
Dan untuk pertama kalinya, kekasih bisa menjadi sahabat. Kalau tidak, kekasih selalu menjadi musuh yang menyamar.
Agama-agama dan orang-orang yang katanya suci, mereka telah melarikan diri dari dunia, pengecut, tidak berani menghadapi dan menemui kehidupan.
Mereka telah meracuni seluruh gagasan tentang cinta sebagai satu-satunya spiritualitas. Mereka mengutuk seks, dan dengan kecaman mereka terhadap seks, mereka juga mengutuk cinta, karena orang mengira seks dan cinta itu sama.
Cinta dan seks tidaklah sama. Seks adalah bagian paling kecil dari energi biologismu. Cinta adalah seluruh keberadaanmu, cinta adalah jiwamu.
Engkau harus belajar bahwa seks hanyalah kebutuhan masyarakat, kebutuhan ras manusia untuk melanjutkan keturunan – engkau dapat berpartisipasi jika engkau mau. Tapi engkau tidak bisa menghindari cinta.
Saat engkau menghindari cinta, semua kreativitasmu mati dan semua indramu menjadi tidak peka; banyak debu berkumpul di sekitarmu.
Engkau menjadi orang mati yang bernyawa. Ya, engkau hanya bernapas dan makan dan bicara dan pergi ke kantor setiap hari sampai kematian datang dan melepaskanmu dari kebosanan yang engkau bawa sepanjang hidupmu
Jika seks adalah satu-satunya yang engkau miliki maka engkau tidak memiliki apa-apa, engkau hanyalah alat biologis alam semesta, untuk bereproduksi.
Engkau hanyalah sebuah mesin, sebuah pabrik. Tetapi jika engkau dapat memahami cinta sebagai wujud sejatimu, dan mencintai orang lain sedalam persahabatan,
memahami cinta sebagai tarian bersama dua hati dengan sinkronisitas sedemikian rupa, sehingga mereka seolah menjadi satu, maka engkau tidak memerlukan spiritualitas lain.
Engkau telah menemukannya. Cinta menuntun pada pengalaman pamungkas – sebutlah itu Tuhan, sebutlah itu Yang Mutlak, sebutlah itu Kebenaran sejati. Ini hanya nama.
Sesungguhnya yang ultimate tidak memiliki nama; Dia tidak bernama, tapi cinta menuntun kita ke arahnya. Jika engkau hanya memikirkan seks dan tidak pernah menyadari cinta, maka engkau akan merasa sia-sia.
Ya, engkau akan menghasilkan anak-anak dan engkau akan hidup dalam kesengsaraan dan engkau akan bermain kartu, menonton film, menonton pertandingan sepak bola dan memiliki pengalaman yang luar biasa tentang kesia-siaan, kebosanan, perang, dan kecemasan yang terus menerus, yang oleh eksistensialis disebut, “kecemasan luar biasa”.
Engkau tidak akan pernah tahu keindahan nyata dari keberadaan, keheningan dan kedamaian sejati dari semesta. Cinta bisa mewujudkannya.Tapi ingat, cinta tidak mengenal batasan.
Cinta tidak bisa cemburu, karena cinta tidak bisa menguasai. Gagasan bahwa engkau memiliki seseorang karena engkau mencintai dia itu salah.
Engkau memiliki seseorang – artinya engkau telah membunuh seseorang dan mengubahnya menjadi barang.Hanya benda yang bisa dimiliki. Cinta memberi kebebasan. Cinta adalah kebebasan.
OSHO Indonesia
Cinta, Kebebasan dan Kesendirian (Love, Freedom and Aloneness )