Jetfoil: Pesawat Terbang di Atas Air Laut

Posted on

Mikamoney.com Pesawat yang terbang di atas air itu bernama Jetfoil. Kapal canggih ini dikembangkan oleh Boeing yang dikenal sebagai pabrik pembuat pesawat terbang.

Boeing memulai penelitian dan pengembangan hydrofoils atau sebutan populernya Jetfoil sejak tahun 1959. Sistem uji hidrodinamik (HTS) yang disebut Boeing “Aqua-Jet” ini diluncurkan pada April 1974.

Jetfoil pernah dijadikan sebagai kapal patroli dalam memperkuat armada TNI AL, karena kecepatan dan kemampuan manuvernya yang dipercaya bisa menghindari serangan torpedo.

Kapal ini digunakan menjadi kapal patroli pertahanan pesisir, pengawasan operasi minyak lepas pantai, kontrol sumber daya laut, serta digunakan untuk pengangkut pasukan.

Pemerintah Indonesia pernah mengorder kapal yang memiliki kecepatan jelajah 80 km per jam (43 knots) ini pada tahun 1981 di Renton, Washington.

Sebagaimana yang dinyatakan situs Indomiliter, Indonesia lewat PT PAL berencana untuk mendapatkan 47 kapal jenis ini. Jetfoil pertama diberi nama Bima Samudera I yang tiba di Tanah Air pada Januari 1982, dan mulai dioperasikan dua bulan kemudian.

Harga yang dipatok untuk satu unit kapal adalah US$13,7 juta. Biaya tersebut akan meningkat seiring tambahan berbagai perlengkapan yang disesuaikan untuk kebutuhan militer.

Gambar 1 : Sirip alumunium untuk mengangkat body Jetfoil (Src image: Indomiliter)

Sayangnya, karena kendala pendanaan Boeing hanya mengirimkan empat kapal dalam kondisi terurai, yang kemudian dirakit di galangan PT PAL.

Dari keempat kapal, hanya dua unit yang berhasil dirampungkan yakni Bima Samudera II dan Bima Samudera III.

Jetfoil dirancang seringan mungkin dengan menggunakan material alumunium dengan ketebalan sekitar 2 – 8 mm dan bobot 110 ton.

Read also :  Giethoorn, Keindahannya Bikin Terpana

Dengan mesin turbin gas yang relatif ringan dan masing-masing beratnya sekitar 1/20 dari berat mesin diesel dengan daya yang sama. Di bagian bawah lambung dilengkapi sirip strut dan foil yang menghasilkan gaya angkat layaknya pesawat terbang.

Badan kapal akan melayang di atas permukaan air hingga ketinggian 2,4 meter sehingga tahan terhadap gelombang setinggi enam meter.

Walau demikian, kapal canggih ini memiliki kelemahan terutama pada sirip alumuniumnya yang gampang rusak atau sobek bila tersandung sampah laut seperti balok atau batang kayu saat berlayar kencang dan perawatannya juga mirip seperti perawatan pesawat terbang yang butuh pemeliharaan terjadwal di setiap beberapa jam operasi.

Kelemahan lainnya adalah mesin turbin gas yang tidak tahan dengan udara lembab khatulistiwa selain itu konsumsi bahan bakarnya juga boros.

Mesin yang menyokong Bima Samudera adalah 2 x Allison 501-KF turbine engines dengan 2 x Rocketdyne PJ-20 waterjet pumps. Pemakaian BBM Bima Samudera pada kecepatan jelajah ekonomis mencapai 1.890 liter per jam.

Sebagai contoh untuk menempuh rute Jakarta menuju Pelabuhan Panjang di Lampung, pulang pergi menghabiskan bahan bakar 11.500 liter.

Karena dipandang kurang efisien dari aspek operasional plus ada kerusakan pada mesin turbin gasnya, pada Januari 2001 TNI AL resmi mempurnatugaskan Bima Samudera I.

Kabarnya mesin yang masih bisa digunakan dijual ke Kawasaki Heavy Industries, perusahaan Jepang ini memperoleh lisensi dari Boeing untuk membuat kapal sejenis.

Gambar 2: Tiket penumpang Jetfoil penyeberangan Bawean-Gresik

Sementara itu, Bima Samudera II masih tetap beroperasi, namun berubah peran sebagai kapal cepat angkut penumpang sipil yang dioperasikan PT Pelni hingga masa purna baktinya.

Saat ini kedua kapal tersebut dapat ditemui di fasilitas PT PAL Surabaya

Di luar AS, Jetfoil ini sebagai alat transportasi di Hong Kong dan Makau, Jepang, Inggris, Kepulauan Canary, Arab Saudi, dan Indonesia.

Read also :  Gelar Akademik, Masihkah di Banggakan ?

Untuk di Indonesia dioperasikan oleh PT. Pelni salah satunya melayani penyeberangan pelabuhan Gresik – Pulau Bawean sejak tahun 1993 hingga tahun 2002 sebelum  kapal canggih ini di pensiunkan (purna bakti). Baca juga: Mobil terbang: masa depan adalah sekarang

x

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *