Negara Islam Manakah yang Dijadikan Contoh?

Mikamoney.com Negara Islam Manakah yang Dijadikan Contoh?.

Beberapa hari ini saya melihat fenomena gerombolan orang berjubah yang disebut warga netizen mirip daster, gerombolan orang ini berkerumun di Bandara Soetta untuk menyambut kedatangan Imam Besarnya.

Para pengikut imam ini berdesakan bahkan ada yang meninggal dunia karena begitu memujanya bahkan menyamakannya dengan penyambutan rakyat Iran atas kedatangan Imam Khomeini atau kedatangan Musa yang ingin menghancurkan Firaun yang dianggapnya membangun infrastruktur.

Padahal setelah infrastruktur seperti jalan tol, jaringan internet tersedia justru mereka yang menikmatinya dan mereka berkata bahwa Tuhan yang membangunnya,

dan merekapun akan tergeleng-geleng jika melihat Piramida Sphinx peninggalan Firaun yang masih berdiri kokoh saat ini di Mesir

Entah apa yang ada dalam pikiran mereka, para gerombolan ini ada yang melambaikan tangan sambil menangis ketika melihat Imamnya yang dianggap sebagai penyelamat dunia akhirat dan dijamin masuk surga karena Imam itulah satu-satunya yang dianggap sebagai cucu Nabi

bahkan di Arab Saudi Sendiri tidak terdengar istilah cucu nabi, malah pendatang dari Negara miskin Yaman yang dipuja-puja karena dianggap manusia suci yang jikalau menuruti perintahnya akan masuk surga, tipikal kaum terbelakang

Fenomena ini mirip seperti Iran dan Afghanistan, pada tahun 1960-an Afghanistan yang dijuluki sebagai atap dunia sangat modern sekali seperti Eropa begitupun dengan Iran di zaman Syah Pahlevi.

Namun, setelah kemunculan para Kadrun (Kadal Gurun) Taliban di Afghanistan menjadikannya Negara hancur dan rata seperti padang pasir, rakyatnya hidup dalam kemiskinan dan kebodohan menjadi pengungsi ke Negara-negara yang dianggap kafir seperti Australia dan Eropa,

Afghanistan berubah 360 derajat seperti hidup di abad ke -7 seperti yang kadrun impikan. Begitupun dengan Iran, hanya saja Iran lebih beruntung karena ulamanya yang bergabung dalam wilayat dapat menyatukan rakyat Iran hingga terhindar dari perang saudara seperti Afghanistan

Read also :  Manfaat yang akan Anda Rasakan dari Jenis-jenis Rasio Keuangan

Fenomena ini juga mulai muncul di Indonesia yang ingin mendirikan Negara bersyariat Islam dan tentunya dalam persepsi mereka walaupun mereka menyebutnya berdasarkan alquran dan perintah Tuhan

sama seperti yang dilakukan ISIS yang ingin mendirikan kekhalifaan di Suriah dan Iraq yang akhirnya gagal berantakan walaupun sang khalifanya masih keturunan nabi

(kalau di Indonesia disebut sebagai cucu nabi walaupun sudah lebih dari 1000 tahun dari nenek moyang keturunannya yang bahkan menikah dengan berbagai macam ras dan etnis) yang dianggapnya suci dan dijamin masuk surga

Kita bisa mengatakan bahwa apa yang mereka (gerombolan kadrun) impikan hanyalah utopia masa lalu karena dunia terus bergerak dinamis menuju masa depan dimana kejadian dan fenomena masa lalu hanya akan menjadi jejak sejarah yang ditinggalkan.

Begitu juga dengan impian dan masa nabi yang disucikan itu juga bagian dari sejarah yang tidak akan terulang kembali. Jika ada yang ingin mengulangi sejarah itu maka akan dilibas oleh zaman

Fenomena ISIS yang ingin mendirikan kekhalifaan Islam dan memberlakukan kembali perbudakan serta melakukan ekspansi seperti masa kekhalifaan setelah nabi Muhammad tidak berhasil.

Kenapa mereka tidak berhasil ?

mereka tidak berhasil bukan karena tuhannya tidak membantunya tetapi jawabannya karena mereka tidak punya senjata anti pesawat tenpur dan drone

dimana senjata ini di zaman nabi dan kekhalifaan tidak ada jadi memliki senjata anti drone dan sejenisnya termasuk Bidah dan kalau menggunakannya akan masuk neraka.

Mereka menyebutnya bahwa perjuangannya dibantu oleh Allah yang ditunjukkan oleh mereka dengan berteriak menyebutnya setiap kali memenggal leher orang yang dianggapnya kafir

padahal mereka yang memenggal dan mereka yang dipenggal sama-sama manusia yang memiliki keluarga seperti ibu bapak dan anak-anak mereka,

Read also :  Titik Balik Jepang Menjadi Negara Modern

kalau mereka bertemu di jalan di Negara damai seperti Finlandia mereka pasti berteman dan bisa saja mereka sama-sama minum bir bersama

Namun, karena narsisnya ideologinya menganggap bahwa yang memenggal kepala itu merupakan kaum pilihan Tuhan dan mereka melakukan itu atas perintah Tuhan

padahal Tuhan sendiri tidak pernah berbicara kepada mereka atas apa yang mereka lakukan

dan tindakan itu hanya atas penafsiran dan imajinasi khayalan otak pikirannya saja yang dianggapnya sebagai penafsiran kitab suci yang diyakininya akan memasukkan mereka ke dalam surga

sedangkan lainnya diluar golongan mereka merupakan mahluk yang akan digiring ke neraka, itulah sifat narsis dan fasis mereka

Golongan kadrun ini ingin mendirikan Negara Islam? Kalau ditanya Negara Islam yang seperti apa?

Apakah seperti Arab Saudi yang memberontak dari Kekhalifaan Turki, Brunei Darussalam yang sistem kerajaan … ataukah seperti UEA dengan Dubai-nya yang mewah dan turis bertelanjang di pantai-pantainya!

Mereka menjawabnya Tidak karena mereka sendiri kebingungan Negara Islam yang seperti apa yang diinginkannya

bahkan Iran yang dipimpin oleh ulamanya juga dianggap bukan Negara Islam karena mereka Syiah yang dianggapnya lebih hina daripada Yahudi,

mereka tidak tahu kalau orang-orang yahudi inilah yang berkontribusi besar terhadap peradaban manusia menuju lebih beradab dan modern, seperti munculnya facebook yang mereka gunakan dan lainnya

Para kadrun ini inginnya hidup seperti di abad 7 yang masih naik onta dengan membawa pedang untuk membabat orang-orang kafir (padahal mereka sendiri yang bar-bar membunuh orang) di jalan perang untuk mencari Syahid yang dianggpanya jalan pintas untuk menuju surga.

Pikiran mereka ingin kembali ke masa lalu dan tidak terpikir sama sekali bagaimana membuat hidup ini lebih baik, damai dan sejahtera, hidup berdampingan sebagai sesama mahluk yang bernama manusia dalam satu kampung global yang bernama bumi

Read also :  Maulid Nabi SAW di Bawean Khas Dengan Kearifan Lokal

Para kadrun ini tidak terpikir dalam otaknya bagaimana membuat drone dan jaket terbang atau mobil terbang, yang terpikir di dalam otaknya hanya ingin hidup di abad 7

dan ingin berperang untuk mencari syahid sebagaimana idolanya yang hidup di abad 7 tapi mereka tidak mau menggunakan pedang seperti sang pujaannya

justru mereka menggunakan senjata kafir seperti AK-47, Tank 72, Mig 21, roket Katyusha dan bahan peledak C4 yang justru hasil bermanis muka dengan golongan yang dianggapnya kafir untuk mendapatkannya.

Oleh karenanya para kadrun di Suriah dan Iraq dibantai habis oleh drone seperti tikus-tikus berlarian lintang pukang karena Tuhan mereka tidak membantunya dengan mengirimkan perisai anti drone yang turun langsung dari langit

dan drone itu tidak akan dikirimkan dari langit walaupun mereka berdoa siang-malang melintang hingga mereka berusaha sendiri untuk membuatnya.

x

Leave a Comment