Rahasia Kekayaan Nabi Sulaiman dalam Kitab Amsal

  • Share
kunci kekayaan sulaiman

Mikamoney.com– Rahasia Kekayaan Nabi Sulaiman dalam Kitab Amsal. Buku ini ditulis oleh Steven K Scott dan diterbitkan dengan alih terjemahan oleh GaraIlmu sebagai penerbitnya

Pada saat saya membeli dulu terbayang dalam pikiran saya apa rahasia kekayaan Nabi Sulaiman dan bagaimana rahasianya Sulaiman mendapatkan kekayaannya apakah karena doa tertentu sehingga kekayaan itu turun dari langit atau ada rahasia teknis yang diungkapkan oleh buku tersebut yang bisa saya contoh agar bisa kaya juga seperti Sulaiman.

Jauh dari pikiran saya bahwa sebenarnya buku ini lebih tepatnya sebagai pesan moral yang disampaikan oleh Nabi Sulaiman dalam kitab Amsal

Scott menjabarkan dari setiap untaian kalimat dalam kitab Amsal tersebut dengan baik dan mengalir dan dia terilhami dari kitab tersebut dalam kehidupannya

Dimana sebelumya dia bersusah payah menjadi karyawan yang berpenghasilan pas-pasan dan berganti-ganti pekerjaan hingga 9 kali hingga sampai pada pekerjaan ke-10 yang membuatnya menjadi miliuner karena terilhami oleh kalimat kebijaksanaan dari Nabi Sulaiman

Kunci Kekayaan

Ada hukum fisika yang menentukan alam semesta termasuk kunci kekayaan, ada hukum kehidupan yang memberi kepastian dan kebenaran.

Tidak masalah jika anda percaya atau tidak memercayainya, hukum-hukum itu masih ada, dan akan menentukan kehidupan anda.

Sedangkan Sulaiman menunjukkan “hukum kehidupan” yang dirangkum dalam kitab Amsal yang menentukan semua aspek kehidupan dengan cara yang tidak kelihatan

Hukum kehidupan juga sama tuanya dengan kehidupan manusia itu sendiri. Mengabaikannya hanya membatasi kemampuan anda mencapai kebahagiaan, pemenuhan, tujuan dan kesuksesan yang sejati.

Banyak orang bertindak selaras dengan sebagian dari hukum ini secara tidak sengaja, tanpa tahu atau memahaminya, dan mereka mendapatkan suatu tingkat kesuksesan atau kebahagiaan dengan melakukan hal tersebut.

Disisi lain mereka yang belajar hukum-hukum ini dan bagaimana menggunakannya dalam kehidupan mereka akan mencapai suatu tingkat tujuan, kesuksesan dan kebahagiaan yang hanya diimpikan oleh orang lain. kehidupan yang diarahkan tujuan ini akan menjadi kehidupan yang meraih tujuan

Sulaiman lahir sekitar tahun 974 SM dan dijadikan raja Israel oleh ayahnya Daud. Beberapa saat sebelum Daud meninggal. Sulaiman waktu itu berusia 12 tahun.

Sulaiman takut untuk memerintah Israel, takut karena dia tidak mempunyai kebijaksanaan untuk melaksanakan tugas-tugasnya sebagai raja. Menurut Perjanjian Lama, Tuhan menampakkan dirinya pada Sulaiman dan menanyakan apa yang dinginkannya.

Sulaiman menjawab hanya meminta kebijaksanaan dan pengetahuan sehingga dia bisa menghakimi dengan benar orang-orang besar Israel (I Kings 3:9; II Chronicles 1:10).

Tuhan kemudian berkata pada Sulaiman karena dia tidak meminta kekayaan, kemuliaan maka Tuhan menganugerahinya kebijaksanaan, pengetahuan, kekayaan, dan kemuliaan dibandingkan raja-raja sebelumnya atau raja-raja yang akan datang setelahnya

Rahasia Kekayaan Nabi Sulaiman

1. Ketekunan

Rahasia kekayaan nabi Sulaiman pertama adalah Ketekunan. Dalam kitab Amsal Proverbs 22:29 disebutkan “Apakah anda melihat seseorang yang tekun dalam bisnisnya? Dia akan berdiri di depan raja”.

Ketekunan adalah keterampilan yang bisa dipelajari yang mengombinasikan: kegigihan kreatif, bekerja cerdas dengan perencanaan dan pelaksanaan yang benar dalam suatu cara yang tepat waktu, efisien dan efektif untuk mendapatkan suatu hasil yang murni dan kualitas tertinggi yang mengagumkan.

Sulaiman menjanjikan bahwa SEMUA orang yang tekun akan mendapatkan keuntungan. Konsekuensi dari ketidaktekunan adalah anda akan selalu mengalami kerugian yang tidak bisa diatasi, anda akan diatur oleh orang lain sebagaimana diungkapkan oleh Kitab Amsal “Tangan ketekunanlah yang akan berkuasa, tapi tangan yang tidak tekun akan menjadikan dia sebagai buruh” (Proverbs 12:24)

2. Visi dan Harapan

Kedua adalah Visi dan Harapan. Visi bukanlah sesuatu yang abstrak. Sebuah visi yang benar seperti itu lebih seperti menggunakan peta jalan. Itu berarti mempunyai gambaran tujuan puncak yang benar-benar jelas, dan sebuah peta jalan yang detail untuk menuju ke sana.

Sebuah visi yang tepat, jelas-jelas menentukan tujuan dengan sebuah rencana yang detail dan terjadwal dalam mencapai tujuan tersebut. Anda bisa mengubah visi anda menjadi seperangkat tujuan, langkah, dan tugas-tugas yang spesifik.

Ketika anda sudah bisa menggambarkan visi dengan jelas maka harapan yang anda impikan itu sebagai bahan bakarnya dalam mewujudkan visi tersebut.

Harapan adalah sebuah keyakinan yang terbentuk dengan baik dan penuh rasa percaya diri bahwa visi yang spesifik (tujuan, hasrat, atau janji) akan dicapai atau dipenuhi dalam jumlah waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karenanya visi yang telah ditentukan harus jelas agar harapan bisa terbakar untuk mewujudkannya

3. Komunikasi

Ketiga, Komunikasi yang efektif kunci yang membuka berbagai pintu. Apa yang kita katakan dan bagaimana kita mengatakannya bisa mempunyai pengaruh pengubahan hidup pada yang lain. komunikasi tidak efektif masalah nomor satu dalam bisnis dan kehidupan.

Kunci komunikasi Sulaiman, yakni: berbicara dalam suatu cara yang bisa membuat orang lain ingin mendengarkan, belajar menjadi persuasif, mendengar sebelum berbicara, pelanlah dalam berbicara dan berhati-hatilah dengan kata-kata anda,

Jangan pernah merendahkan orang lain sebaliknya bangkitkan mereka, berhentilah ketika anda selesai mengemukakan pendapat, sebarkan kebijaksanaan sejati ketika ada sesuatu yang berguna untuk dikatakan Sulaiman mendorong mereka untuk membaginya dan terakhir selalu berbicara kebenaran

4. Akselerator

Keempat, Akselerator. Akselerator merupakan kunci meraih kesuksesan maksimal dalam waktu minimal. Akselerator ini adalah rekan yang tepat.

Rekan atau konselor adalah seseorang yang bisa memberikan pandangan, nasihat, kebijaksanaan, atau bantuan praktis untuk pencapaian efektif dari suatu proyek, tujuan atau mimpi yang spesifik. Sulaiman memberikan Kriteria agar anda tidak terjebak dengan rekan yang salah.

Oleh karena itu dia menyarankan untuk menghindari rekan yang memiliki sifat ini:

1. Kurangnya integritas yakni orang yang dengan cepat memiliki berbagai alasan mengenai ketidakjujuran mereka;

2. Cepat marah atau marah begitu mendalam;

3. Kebodohan;

4. Seseorang yang banyak menawarkan untuk hal yang kecil seperti orang yang menawarkan skema cepat kaya dengan tingkat imbalan besar pada investasi yang kecil;

5. Terlalu berlebihan dalam memuju (flattery);

6. Cenderung bergosip dan melebih-lebihkannya;

7. Tidak peduli pada aturan, regulasi, hukum atau ikatan-ikatan personal  

Bagaimana mencari konselor/rekan?

  1. Gunakan tujuh criteria yang sebaiknya dihindari dalam mencari rekan sebagai penyaring
  2. Uji terlebih dahulu calon rekan yang anda taksir. Cara menguji perhatikan track recordnya atau apakah yang dikatakan atau nasihatnya sesuai dengan kehidupan nyatanya
  3. Ketahui kelebihan dan kelemahan diri anda dan cari rekan yang bisa menutupi kelemahan anda, misalnya anda tipe pencipta tapi lemah dalam marketing maka carilah rekan marketing yang tepat
  4. Identifikasi kemampuan, kekuatan dan bakat yang anda butuhkan pada diri seorang rekan
  5. cari rekan yang memiliki visi yang sama dengan anda dan berkomitmen bagi visi pencapaian sukses anda
  6. Cari rekan yang berpikiran positif karena umumnya orang yang berpikiran negatif cenderung menjadi rekan yang sangat lemah
  7. Lihatlah bakat alami rekan potensial anda. Apakah dia seorang pembicara atau seorang pekerja? Lihatlah apa yang mereka secara personal lakukan

Kunci kekayaan dan yang menjadi fondasi dari kesuksesan sulaiman adalah kebijaksanaan dan pengetahuan. Anda tidak harus mempunyai IQ tinggi untuk menjadi bijak.

Pengetahuan adalah mendapatkan informasi. Pemahaman adalah melihat dan menilai kebenaran-kebenaran yang penting dan praktis.

Kebijaksanaan adalah aksi mengaplikasikan kebenaran-kebenaran bernilai untuk setiap situasi dan kehidupan pada umumya.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *